INFONITAS.CO.ID - Anggota DPRD Kota Bekasi yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi III, Alit Jamaludin, menegaskan komitmennya dalam mendorong penguatan sumber daya manusia (SDM) dan sektor ekonomi kerakyatan sebagai pilar penting pembangunan daerah.
Dalam berbagai agenda dan dialog bersama masyarakat, Alit menyoroti pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan warga dalam menciptakan ekosistem ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
Menurutnya, salah satu strategi utama yang perlu dioptimalkan adalah penguatan peran koperasi serta pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Kota Bekasi.
“Koperasi dan UMKM adalah tulang punggung ekonomi lokal. Jika mereka tumbuh, maka akan tercipta lapangan kerja dan perputaran ekonomi di tengah masyarakat,” ujar Alit Jamaludin saat menghadiri forum diskusi warga di Kecamatan Bekasi Timur, Senin (26/5).
Lebih lanjut, Alit menjelaskan bahwa DPRD bersama pemerintah daerah harus mendorong hadirnya program-program konkret yang memberdayakan masyarakat secara langsung, seperti penciptaan tenaga kerja mandiri dan program padat karya berbasis komunitas.
“Tenaga kerja mandiri bisa menjadi solusi jangka panjang bagi pengangguran. Masyarakat tidak hanya dilatih untuk bekerja, tapi juga untuk menjadi pelaku usaha yang mandiri,” jelasnya.
Program padat karya, lanjut Alit, dinilai sangat efektif untuk memberikan penghasilan sementara bagi masyarakat berpenghasilan rendah, sekaligus mempercepat realisasi pembangunan berbasis partisipasi masyarakat.
“Program padat karya itu bukan hanya solusi jangka pendek, tapi juga bagian dari pemberdayaan masyarakat untuk ikut terlibat langsung dalam pembangunan lingkungan,” ucapnya.
Selain sektor ekonomi, Alit juga menaruh perhatian besar terhadap peningkatan kapasitas generasi muda di bidang teknologi informasi. Ia mendorong pelatihan kerja berbasis IT sebagai bekal menghadapi dunia kerja digital yang semakin kompetitif.
“Kita tidak bisa menutup mata bahwa ke depan dunia kerja akan sangat bergantung pada kemampuan digital. Oleh karena itu, pembinaan dan pelatihan IT harus menjadi prioritas, terutama bagi generasi muda Kota Bekasi,” tegasnya.
Dalam pandangannya, pengembangan SDM dan ekonomi masyarakat harus dilakukan secara seimbang, dengan mengedepankan prinsip inklusif, kolaboratif, dan berkelanjutan. Ia berharap agar kebijakan pembangunan tidak hanya berorientasi pada infrastruktur fisik, tetapi juga memperhatikan aspek peningkatan kualitas hidup warga secara menyeluruh.
“Kami di Komisi III berkomitmen untuk terus mendorong kebijakan yang berpihak pada rakyat. Pembangunan tidak akan bermakna tanpa ada peningkatan kesejahteraan dan pemberdayaan manusia,” pungkas Alit.
Dengan berbagai inisiatif tersebut, Alit Jamaludin berharap Kota Bekasi dapat menjadi kota yang tidak hanya maju secara fisik, tetapi juga kuat dalam kualitas SDM dan ekonomi masyarakatnya.
(RED)